Senin, 01 Mei 2017

Terpelajar



                                          sumber gambar: google.com


Aku lihat diutara, mereka memakai seragam merah putih tanpa memakai sepatu
Senyum manisnya hapuskan kelam masa depan
Dalam bayangnya dia cium tangan bapak ibu
Tapak demi tapak ia lalui, dari jalan becek, jembatan putus, hingga sungai deras, tak lantas membuat mereka bertekuk lutut pada keadaan


Aku lihat dibarat, mereka memakai seragam celana biru tua dan atasan putih, turun dari mobil ya....tanda anak mapan!
Selesai pelajaran kulihat diwarung-warung pojok sekolah, ia pegang lisong diantara telunjuk dan jari tengah
Sembari tangan kirinya memegang minuman berwadah plastik berwarna agak kecoklatan, perlahan ia minum pakai sedotan
Raut wajah gembira setengah gelisah kuperhatikan, sama seperti bapak-bapak di kampungku setelah meneguk sebotol iceland



Ditimur aku lihat mereka memakai celana panjang biru muda, masih sama atasan putih kadang juga bervariasi kotak-kotak.
Keluar sekolah ku lihat ia keluarkan semacam parang,
Dijalan-jalan ia kejar-kejaran dengan temanya, ku tanya mengapa katanya reputasi sekolah biar lebih layak.
Ada kebanggaan bagi mereka, namun ada juga tangisan bagi orang tua dan sebagian orang-orang.



Di selatan aku lihat mereka memakai baju bebas, namun warna-warni almamater berlabel perguruan tinggi menyemat didada mereka
Kulihat mereka banyak orasi dihari-hari besar, mereka berdemonstrasi, bakar ban di tengah jalan
Kutanya mengapa katanya ini untuk pendidikan, katanya ini untuk buruh dan macam macam jawaban yang bisa diterka
Namun, saat kembali ketempat akademiknya ia senatiasa cium tangan pada petinggi-petingginya, tapi dibelakang mereka bilang itu sialan



Ditengah arah aku lihat, mereka berdasi rapi, sepatu fladeo
Kunjungan sana-sini, berikan sambutan, resmikan gedung ini dan itu
Mereka sibuk rumuskan undang-undang, dari aras mikro hingga aras makro
Dengan buru-buru mereka tinggalkan tempat, katanya ada pekerjaan yang menunggu


Selamat Hardiknas 2017

1 komentar: