Matanya Memerah, Kantungnya menghitam
Tak Sebanding dengan orang tuanya mencari nafkah
Ia banyak membaca, tapi ia bungkam
Kelulusan Cepat jadi prioritas, sungguh dangkal dan tanpa ejawantah
politik praktis ladang bermain, rakyat menangis ladang sok kritis
Di Forum diskusi pertahankan argumen, sangat idealis
Di Depan dosen argumen tekikis, berhentik pada titik pragmatis
Hanya ada satu kata, Lawan! Eh... ancaman nilai akademik bikin nangis, dosen dikatakan bengis!
Banyak ikut organisasai, tapi akhirnya sibuk pikir untuk datangkan artis
Akhirnya sibuk mondar-mandir jual tiket
Sibuk Pikir Organisasi dapat uang, padahal yang ia baca
juga kapitalis
hasrat besar untuk dilabeli sosok gerakan, berani aksi tanpa
mengkaji, itupun kalau sudah mepet.
Ngerti banget soal freeport, buruh, rakyat petani
Ngerti banget sejarahnya soekarno-soeharto
Ngeri banget hanya diam, lumpuh tak berarti
Puji Syukur kepada Tuhan, posisinya aman, karena ia
Mahasiswa Jaman No(w)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar