Bima sudah
dekat dengan Arimbi, Sebelumnya ia teman seperjuangan
Saat
didekatnya Bima sangat bungkam, tak mampu katakan sayang
Ia terheran
dengan dirinya mengapa hal ini tak sejalan
Maksud hati
katakan cinta, tetapi mata hanya meng-angan dan terbayang
Apakah
perasaan Arimbi sama denganya?
Tak mudah
untuk mengatakan rindu.
Kata rindu
yang terucap menjadi semu kemudian maya
Namun Bima
terus mengejar cita dan cinta, jiwa raganya di adu
Ibadah dan
do’anya selalu terjaga, berharap SangHyangviddi memberi keluesan hatinya
Ia terus
menunggu untuk ungkapkan sebenarnya, apakah arimbi menunggu?
Ia datang
ke Prabu Kurundageni, ia diwejang agar geloranya tak membuat buta.
Ia
menghampiri Kertawiyogya, ia tanya kisahnya kepada Dewi Erawati yang pernah
menjalin rindu
Duduk
tenang dan membaca cara meredam rindu yang kalut
Menyusun
lisan tuk terjemahkan kata hati
Ia terus
belajar bersikap agar tak banyak menuntut
Karena
mencinta itu sia-sia jika tak dibawa mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar